Senin, 10 November 2014

Menjaga

Kita pernah saling menjaga perasaan kita pernah saling mengisi
Kita pernah saling menyayangi
Kita pernah saling mengasihi
Kita pernah saling percaya
Kita pernah saling melengkapi

Persahabatan kita yang mungkin akan selamanya
Tapi hancur begitu saja

Aku
Menyesal kamu mengenal dia yang lebih baik yang lebih kamu percaya
Aku
Menyesal kamu tinggalkan persahabatan kita demi cinta
Aku
Menyesal kamu pergi untuk kesekian kalinya
Aku
Menyesal terlanjur percaya atas hubungan persahabatan kita yang kamu umbar dan janji-janji kamu

Kita pernah saling menjaga sampai akhirnya dikhianati

Kamis, 06 November 2014

Rindu

Rindu rindu
Menjelma dalam kalbu
Rindu rindu
Merasuk sukma mengadu
Rindu rindu
Bercampur menyatu
Rindu rindu
Mengganggu bagai benalu

Rindu rindu
Aku bagai babu
Mengharap tuan datang merajuk
Membalas rindu beribu-ribu

Bukan kita lagi

Sakit hati ga sih?
Sakit hati banget sih kalo gua! Gua yang selalu berusaha ada selama tiga tahun ini tapi secepat kilat dia pergi dan lebih percaya orang lain yang baru dia kenal! Hubungan kita persahabatan kita ga berarti apa-apa, semua berakhir secepat anak panah yang melesat menusuk dada tajam dalam menyakitkan bahkan sekalipun terobati luka itu masih ada membekas 

Jumat, 30 Mei 2014

karna persahabatan kita terlalu berbeda

jika semua itu terjadi lagi
                  aku siap
jika aku harus kehilangan lagi
                  aku siap
jika aku harus menunggu lagi
                  aku siap
jika aku harus mengerti lagi
                  aku siap
jika aku harus memahami lagi
                  aku siap
jika aku harus kehilangan dia yang mungkin takkan kembali menjadi sahabatku seperti dulu
                  aku siap

aku siap dengan segala hal buruk yang membuat kita jauh, aku sangat siap jika dia pergi lagi

karna bagaimanapun dia adalah sahabatku yang berhak bahagia dengan orang-orang yang akan dia pilih pada akhirnya

dan aku akan mendukungnya

walau dia harus meninggalkan persahabatan kita

Bisakah Persahabatan Kita Tak Putus (lagi)?

Pikiran-pikiran ini terus menggelayuti benakku

Begini!
Aku memiliki seorang sahabat ya yang namanya sahabat pasti kami sangat dekat, dia adalah sosok pria yang sangat mengerti aku, mempedulikan aku, memahami aku, sosok sahabat yang selalu ada disaat aku butuhkan, bahkan disaat tak aku butuhkan dia selalu ada untukku ya begitulah kami saling melengkapi aku yang pemarah dia yang penyabar, kami adalah sahabat bahkan bagiku dia sosok sahabat yang terlalu istimewa.
Suatu ketika dia memiliki seorang kekasih, aku senang sahabatku memiliki kekasih yang memang sudah ia sukai sejak kelas 1 SMA aku turut bahagia untuknya, sampai pada akhirnya kebahagiaanku memudar berganti menjadi kesedihan. Sejak ia memiliki kekasih itu lah kami tak pernah saling berkomunikasi, kami saling berhadapan tapi tak pernah saling sapa seperti orang yang tak kenal, begitulah kami dalam waktu yang cukup lama dan aku berusaha memahami untuk setia menunggu sahabatku kembali untuk sekedar menghampiri menanyakan “apa kabar?” aku mencoba memahami situasi untuk tak merusak kebahagiaannya, berusaha untuk tak muncul dihadapannya dan tak membuat kekasihnya marah! Aku mencoba memahami sampai aku lupa kami pernah berbagi canda!
Dan kesetiaanku menunggu tak sia-sia, dia kembali menjadi sahabatku seperti dulu lagi bahkan jauh lebih baik sejujurnya aku senang mereka berpisah tapi ada kalanya sebagai seorang wanita aku juga merasa tidak enak dengan mantan kekasihnya tapi mau bagaimana lagi?
Persahabatan kami semakin erat dan semakin erat sampai aku tak rela jika harus kehilangan sosok sahabatku lagi!

Dan ini yang mengganggu benakku
Bagaimana jika dia memiliki kekasih atau kembali dengan kekasihnya yang dulu yang sempat membuat kami saling berjauhan?
Bagaimana jika hal itu terjadi?
Haruskah aku yang memahaminya lagi dan menghilang seperti dulu sampai dia yang kembali mencariku?
Haruskah aku menghilang benar-benar menghilang sampai dia tak dapat bertemu denganku?
Atau haruskah kekasihnya yang menerima keadaan kami sebagai sahabat yang tak dapat dipisahkan? Haruskah kekasihnya yang memahami kami? Bisakah? Bisakah kekasihnya menerima keadaan seperti ini?


Atau aku yang mengalah?

Kamis, 22 Mei 2014

ketika "kita" menjadi "dia" dan "mereka"



awalnya semua baik-baik aja

kelas yang berbeda, mata kuliah yang berbeda bahkan ada beberapa temen yang berbeda
tapi kita tetep sama, main bareng ngumpul bareng, apapun semua bareng-bareng
sampai ada beberapa dari mereka yang gabung main sama kita semuanya biasa-biasa aja justru
gua seneng karna kita nambah temen, it's ok
sampai pada akhirnya entah gua yang punya salah atau apa
kita ga lagi sama
jangan kan untuk sekedar ngobrol ataupun main bareng, nyapa aja kayanya engga
semua berubah
dulu kalo gua cerita ketemen-temen SMA gua, ceritanya gini "kemaren kita main" tapi sekarang
ceritanya lain "kemaren dia sama mereka main"
mungkin buat lu ini ga ada artinya
tapi buat gua ini segalanya, mungkin gua keliatan kaya cewek periang yang gapeka keadaan
kenyataannya gua peduli sekitar bahkan hal kecil kaya gini gua bisa rasain!

mungkin kaloemang gua yang salah, coba untuk bilang jangan diem aja mungkin diem itu emas
tapi ga selalu begitu dengan diem masalah ini gaakan selesai
gua minta maaf kalo emang gua salah atau ga seasik mereka

ketika "kita" berubah menjadi "dia" dan "mereka"
ketika itu pula perlahan demi perlahan semangat untuk ketemu kalian ga lagi sama
semua memudar

ketika itu pula gua lupa caranya untuk berbagi canda bahagia sama mereka

Selasa, 13 Mei 2014

ketika

gimana perasaan lu ketika orang yang lu suka ngasih perhatianperhatian kecil buat lu? masalahnya disini adalah orang itu gapernah perhatian ke cewek lain so pasti lu ngarep banget kan iya kan??? ah itu gua.
ketika lu bilang "gerah ih" sambil ngelap keringet, terus doi dengan sigap ngasih tisu buat lu
ketika ada jarum pentul yang mau nusuk lu ya gitu deh kalimatnya eh doi ngedeketin lu dan bilang "awas loh ini nanti ketusuk" sepele sih but amazing to me
ketika lu lagi ngeliat kearah lain dan gasengaja mata lu mengarah ke dia dan ternyata dia lagi ngeliatin lu dengan tatapan yang ga bisa lu tahan OMG
ketika lu ketakutan akan suatu hal dia ngampirin lu dan bilang "kenapa? kok lu tegang banget?" lu jawab pertanyaannya dan dia ngehibur lu supaya lu ga takut lagi, so cool
ketika semua orang sependapat sama lu, tapi dia engga dan kalian debat sambil bercanda canda itu hal yang paling menyenangkan didunia
ketika lu ngobrol sama dia, tatapan matanya selalu tepat jatuh masuk kedalem mata lu dan lu gabisa ngindarin itu, bagaimana cara dia ngeyakinin lu lewat matanya itu suatu cara yang sangat gua suka
dan saat itu terjadi gua akan bilang dalam hati "berani, untuk tatap matanya balik"

ketika
ketika
ketika
ketika

banyak halhal yang ga bisa gua bayangin, bahagia yang sederhana melalui dia
Tuhan bagaimana aku bersyukur padaMu atas dia ciptaanMu yang begitu istimewa